Menyinggung soal pelemahan ekonomi serta bakal digelarnya hajatan politik di tahun 2014 ini, menurut Yandi Irawan, Finance Director PT Ade Pede Realty (AD Realty), dampaknya kurang terasa di Royal Olive karena sebagian besar penjualan sudah terjadi pada tahun lalu. Bahkan sebelum aturan mengenai pengetatan uang muka atau loan to value (LTV) yang diterapkan Bank Indonesia (BI) dijalankan.
“Jadi hingga saat ini penjualan kami masih bagus, tinggal membuat siasat dan upaya ekstra di tahun 2014 ini,” terangnya, saat acara penandatanganan kesepakatan (MOU) pembiayaan KPA AD Realty dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sekaligus melihat progres terakhir pembangunan yang sudah mencapai lantai empat pada 18 Februari 2014.
Berdiri di atas lahan seluas 1,2 ha di Jalan Buncit Raya, Jakarta Selatan, yang cukup strategis karena dekat dengan dua koridor utama bisnis di T.B. Simatupang dan H.R. Rasuna Said, saat ini Royal Olive hanya menyisakan tipe 2 bedroom berukuran 31,4-79 m2 dengan harga mulai Rp1 miliar. Proyek berinvestasi Rp600 miliar ini memiliki total hunian 500 unit ditambah 200 unit kondotel yang akan dikelola oleh jaringan Hotel Horison (bintang empat).
AD Realty sendiri sebelumnya sudah mengembangkan beberapa proyek perkantoran Graha ADPD, Graha Takaful, Pusat Grosir Metro Tanah Abang, dan beberapa properti lainnya. The Royal Olive Residence sendiri merupakan proyek high rise building unggulan AD Realty dan diklaim peningkatan harganya mencapai 30-40 persen per tahun.
Untuk itu AD realty berani memberikan jaminan imbal hasil (rental guarantee) untuk unit kondotelnya sebesar 10 persen selama dua tahun untuk seterusnya hingga tahun ke-10 dengan pola bagi hasil. Tingkat huniannya (occupancy rate) diperkirakan mencapai 70-80 persen dan pihak developer kian optimistis karena di koridor Jalan Buncit Raya sampai saat ini belum ada penawaran kondotel maupun hotel bintang empat. (Y. Hanafi)
source : http://indonesia-housing.com/read/655/penjualan-on-the-track-ad-realty-optimistis